“Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN.” (Mazmur 107:43).
Ada seorang rekan saya yang kebetulan sebagai redaktur pada sebuah media cetak, suatu ketika menulis tentang banyaknya oksigen yang kita pakai setiap hari. Menurut perhitungan para peneliti, manusia normal butuh setengah liter oksigen sekali hirup. Dalam satu menit saja manusia menarik nafas sebanyak 15 kali, yang berarti membutuhkan 7,5 liter udara.
Harga oksigen sekarang berkisar 30.000 rupiah (pada tahun 1999) setiap liter. Berarti dalam satu menit kita harus membayar 225.000 rupiah, satu jam 13.500.000 rupiah, dalam sehari 324.000.000 rupiah, untuk setahun 118.260.000.000 rupiah. Kalau usia kita sekarang 20 tahun, berarti kita telah menghirup oksigen seharga lebih dari 2.000 triliun rupiah. Itu baru harga oksigen, belum termasuk berbagai kebutuhan lain yang kita nikmati (gratis) setiap saat.
Melihat sedemikian besar kasih Tuhan dalam hidup kita, rasanya tak ada alasan untuk tidak mengasihi-Nya. Menyadari berkat Tuhan yang tidak terhingga, tentu keterlaluan bila kita masih mencari alasan-alasan untuk tidak datang berbakti pada-Nya. Kalau kita malas beribadah dan sekadar memuji dan menyembah Dia, bayangkan seandainya Allah menagih jumlah uang sebesar itu. Mampukah kita melunasinya?
Kawan, tidak sedikit orang percaya yang bersungut-sungut hanya karena keinginan mereka tidak dijawab oleh Tuhan. Padahal tanpa mereka sadari, mereka telah mendapat banyak hal yang gratis selama ini. Seharusnya kita bersyukur, karena jika kita masih hidup, itu adalah berkat terbesar. Amin..
Smile! God Loves You【ツ】