Monthly Archives: July 2016

Anak Katak dan Hujan

Standard

• Anak Katak dan Hujan

Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba menggelap. “Bu, apa kita akan binasa? Kenapa langit tiba-tiba gelap?” ucap anak katak merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.

“Anakku,” ucap sang induk kemudian, “itu bukan pertanda kebinasaan. Justru, itu pertanda baik,” jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak mulai tenang.

Namun, ketenangan tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, sebuah pemandangan menakutkan buat si katak kecil. “Ibu, itu apa lagi? Apakah itu yang kita tunggu-tunggu? ” tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.

“Anakku. Itu cuma angin,” ucap sang induk tak terpengaruh keadaan, “itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!” tambahnya menenangkan. Dan anak katak pun mulai tenang. Ia menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.

“Blarrr!!!” suara petir menyambar. Kilatan cahaya putih kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak bisa berkata apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan bersembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar. “Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!” ucapnya terus memejamkan mata.

“Sabar, anakku!” ucapnya sambil terus membelai. “Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi akan datang,” ungkap sang induk katak begitu tenang.

Anak katak mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandang langit yang hitam, angin meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, “Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!”

Anugerah hidup terkadang tampil melalui rute yang tidak kita inginkan. Ia tidak datang diiringi tiupan seruling merdu, tidak diantar dayang-dayang nan rupawan, serta tidak disegarkan dengan wewangian harum. Saat itulah tidak sedikit manusia yang pada akhirnya merasa dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut hanya karena langit berwarna gelap, angin bertiup kencang, dan kilatan petir menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda akan datangnya hujan.

Marilah kita merenungkan apa yang diucap oleh induk katak: Jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, jika Tuhan berkehendak, pasti akan datang. Bersabarlah, bersama kesukaran selalu ada kemudahan. Ada hikmah yang dapat kita pelajari dari apa yang kita hadapi. Selamat berhari Minggu, Tuhan memberkati.. 😊

Ubah Masa Depanmu

Standard

Pertama kali saya benar-benar menyaksikan ampuhnya keyakinan seseorang terhadap nasibnya terjadi saat kegiatan temu wicara di SMA, ketika saya pertama kali mendengar perkataan seorang pakar motivasi. Dia warga Amerika bernama Reggie Dabbs, dan dia mendapat pekerjaan sukar hari itu. Ada 1.400 anak di acara tersebut. Udara terasa panas dan lengket. Perlengkapan sound system yang sering macet mengeluarkan suara berisik dan terkadang tidak berbunyi sama sekali. 

Anak-anak yang hadir terlihat gelisah, tapi dia memikat kami sepenuhnya lewat kisahnya, bahwa dia dilahirkan di luar nikah oleh seorang pelacur remaja dari Louisiana yang awalnya mempertimbangkan aborsi untuk memecahkan “masalah kecilnya”. Mujur bagi Reggie, gadis itu memutuskan untuk melahirkannya. Gadis itu tidak memiliki keluarga dan tempat tinggal setelah mulai mengandung, jadi dia pindah ke sebuah kandang ayam. 

Saat meringkuk di sana pada suatu malam, takut dan sendirian, dia ingat salah satu mantan gurunya, seorang wanita yang sangat simpatik, memberitahunya agar menelepon saat membutuhkan bantuan. Nama guru itu adalah Mrs. Dabbs. Guru ini berkendara dari rumahnya di negara bagian Tennessee ke Louisiana, menjemput remaja yang sedang hamil itu, dan membawanya pulang ke keluarganya sendiri, kepada suami dan enam anaknya yang sudah dewasa. Mrs. Dabbs dan suaminya mengadopsi Reggie serta memberinya nama keluarga mereka. 

Pasangan itu menanamkan nilai-nilai moral yang kokoh ke dalam dirinya, kata Reggie. Salah satu didikan utama yang mereka ajarkan adalah tak peduli apa pun situasi atau keadaan yang menimpanya, dia selalu bisa memilih untuk merespons secara negatif atau positif. 

Reggie memberitahu kami bahwa dia hampir selalu membuat keputusan yang benar sebab dia meyakini berbagai peluang yang dimilikinya atas kehidupan. Dia tidak mau melakukan hal yang buruk sebab dia yakin ada begitu banyak kebaikan yang sedang menunggunya. Dia khususnya menekankan suatu hal yang benar-benar menghantam saya secara telak: “Kita takkan pernah bisa mengubah masa lalu, tapi kita bisa mengubah masa depan kita!”

Saya menyimpan perkataannya dalam hati. Dia telah menyentuh kami semua. Reggie juga telah membantu menanamkan sebuah benih di pikiran saya untuk memiliki karier sebagai seorang pembicara publik. Saya menyukai fakta bahwa pria rendah hati itu bisa memberikan dampak positif pada sekelompok besar remaja yang tak bisa diam. Dan kelihatannya keren mengingat dia terbang berkeliling dunia hanya untuk bicara kepada orang banyak–dia dibayar untuk memberikan pengharapan bagi banyak orang!

Saat meninggalkan sekolah hari itu, saya berpikir, Barangkali aku bisa punya kisah bagus yang bisa dibagikan kepada orang lain suatu hari nanti, seperti kisah Reggie. 

Saya menghimbau Anda untuk menerima bahwa meskipun Anda saat ini mungkin tidak bisa melihat jalan Anda, bukan berarti jalan itu tidak ada. Yakinlah, kisah Anda sedang menunggu untuk diungkapkan, dan saya tahu itu pastilah luar biasa! (Ditulis oleh: Nick Vujicic).

Kalimat Bijak 😊

Standard

Mendapat kata-kata bijak ini dari seorang sahabat. Semoga dapat menjadi berkat bagi kita semua..

• Jadilah seseorang yang dapat dipercaya, baik melalui perkataan maupun perbuatan 

• Jika memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran yang dimiliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang yang produktif

• Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk memaafkannya, mendoakannya, memperbaikinya dan menjaga aibnya

• Bukan gelar atau jabatan yang menjadikan seseorang mulia. Jika kualitas pribadi orang tersebut kurang baik, maka hal itu hanyalah menjadi topeng tanpa wajah

• Ciri seorang pemimpin yang baik akan tampak dari kematangan pribadi, buah karya, serta integrasi antara kata dan perbuatannya

• Jika kita belum bisa membagikan harta kekayaan, maka bagikanlah contoh kebaikan

• Jangan pernah menyuruh orang lain untuk berbuat baik, sebelum menyuruh diri sendiri. Awali segala sesuatu untuk kebaikan, dimulai dari diri kita sendiri

• Pastikan kita sudah bersedekah hari ini, baik dengan materi, ilmu, tenaga, atau minimal dengan senyum tulus

• Para pembohong akan dipenjara oleh kebohongan dan hati nuraninya sendiri. Orang jujur akan menikmati kemerdekaan dalam hidupnya

• Bila memiliki banyak harta, kita akan menjaga harta. Namun jika memiliki banyak ilmu, maka ilmu itulah yang akan menjaga hidup kita

• Bila hati bersih, maka kita tidak ada waktu untuk berpikir licik, curang, atau dengki terhadap orang lain

• Bekerja keras adalah bagian dari fisik. Bekerja cerdas bagian dari otak. Sedangkan bekerja ikhlas adalah bagian dari hati

• Jadikan setiap kritik, bahkan penghinaan yang kita terima, sebagai jalan memperbaiki diri

• Kita tidak pernah tahu kapan kematian datang menjemput. Tetapi kita tahu pastinya seberapa banyak bekal yang kita miliki untuk menghadapinya

Selamat pagi semua teman-temanku. Selamat berkarya dan memberikan yang terbaik. Tuhan memberkati 🙂

Anugerah yang Ajaib

Standard

Film “Amazing Grace (Anugerah yang Ajaib)” berlatar belakang kehidupan di akhir abad ke-18. Film itu bercerita tentang William Wilberforce, seorang politikus yang digerakkan oleh imannya kepada Kristus untuk menyalurkan uang dan tenaganya guna menghentikan perdagangan budak di Inggris. Dalam salah satu adegan, kepala pelayan rumah tangga Wilberforce melihat tuannya itu sedang berdoa, lalu ia bertanya,

“Apakah tuan menemukan Allah?”

Wilberforce menjawab,

“Kupikir Dialah yang menemukan aku.”

Alkitab melukiskan kemanusiaan sebagai domba yang menyeleweng dan terhilang. Dikatakan, “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri..” (Yesaya 53:6). Bahkan, kondisi menyeleweng tersebut sedemikian mengakar dalam diri kita hingga Rasul Paulus mengatakan, “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng..” (Roma 3:10-12).

Itulah mengapa Yesus datang. Kita tidak akan pernah mencari Dia, maka Dialah yang datang mencari kita. Yesus menyatakan misi-Nya dengan kalimat berikut, “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” (Lukas 19:10).

Wilberforce sangatlah tepat. Yesus datang untuk menemukan kita, karena kita tidak akan pernah dapat menemukan Dia dengan upaya kita sendiri. Inilah pernyataan yang jelas dari kasih Sang Pencipta bagi umat ciptaan-Nya yang terhilang, yaitu bahwa Dia terus mencari kita dan rindu menjadikan kita milik-Nya. (Ditulis dari sumber: Renungan Harian).

Nasib Mujur?

Standard

Ahli fisika peraih Nobel Niels Bohr mempunyai sebuah sepatu kuda yang terpantek di dinding kantornya. Ketika seorang tamu berkomentar, “Pastinya seorang ilmuwan seperti Anda tidak percaya akan takhayul seperti ini,” Bohr menjawab, “Tentu saja tidak. Namun, saya diberi tahu ini membawa kemujuran kepada Anda entah Anda percaya atau tidak.”

Jika impian Anda bergantung pada kemujuran, maka Anda dalam masalah. Jika impian Anda bergantung sepenuhnya pada kemujuran, maka Anda hidup dalam negeri dongeng. Penulis peribahasa Latin Publius Syrus berkomentar, 

“Adalah hal yang sangat buruk untuk menjadi terbiasa dengan nasib mujur.”

Pengkhayal terburuk–seperti peserta terburuk audisi American Idol–mengandalkan sepenuhnya pada kemujuran untuk mewujudkan impian mereka. Mereka mempunyai pola pikir undian. Mereka percaya bahwa jika entah bagaimana mereka muncul di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dengan nomor yang tepat, maka presto! Fantasi mereka akan terwujud. 

Bukankah menyenangkan seandainya memang semudah itu? Namun, tentu saja kenyataannya tidak demikian. Filsuf sekaligus penyair Ralph Waldo Emerson mengemukakan,

“Orang yang berpikiran sempit percaya akan kemujuran.. Orang yang kuat percaya akan sebab dan akibat.”

Sementara Anda melangkah maju dalam pengejaran impian Anda, Anda perlu mengajukan kepada diri sendiri pertanyaan tentang realitas: Apakah saya bergantung pada faktor-faktor di dalam kendali saya untuk mencapai impian saya? Orang yang membangun impian mereka di atas realitas mengambil pendekatan yang sangat berbeda terhadap impian dibandingkan orang yang hidup di negeri dongeng. (Ditulis oleh: John C. Maxwell)

Benih Mesir

Standard

Beberapa tahun yang lalu, Dr. Myles Munroe dan istri pergi ke Mesir dan ikut tur ke piramida. Mereka melihat makam Firaun, dan juga kereta perang serta gelang emas yang dimiliki oleh salah seorang penguasa Mesir. Artefak tersebut ditaruh dalam kotak kaca. Dalam salah satu kotak, ada beberapa benih jagung, gandum, dan maize (jagung Inggris). Keterangannya berbunyi begini,

“Benih-benih ini ditemukan di padang pasir Mesir, tidak jauh dari Sungai Nil, tempat yang begitu panas sehingga apa pun yang ada di bawah tanah dapat membatu dan awet selama ribuan tahun. Benih-benih ini berusia 6.000 tahun.”

Papan tandanya juga mengatakan bahwa beberapa benih kuno itu telah dikecambahkan. Pemerintah Mesir sudah mengambil benih yang berusia 6.000 tahun dan menanamnya, dan benih-benih tersebut benar-benar bertumbuh! Saat mereka menyilangkan benih-benih kuno tersebut dengan benih modern, mereka mendapatkan tanaman yang lebih baik. 

Benih-benih ini sudah berada di bawah tanah selama 6.000 tahun, tetapi tidak pernah kehilangan potensi bawaan mereka. Mereka ditakdirkan untuk menjadi seperti maksud mereka: tanaman yang bertumbuh penuh dan dapat memberi makan orang banyak. 

Tidak peduli berapa lama Anda sudah dibuat “membatu” oleh emosi Anda, keadaan hidup, atau pendapat orang lain, potensi bawaan Anda masih ada dalam diri Anda. Sang Penyalur Resmi menghubungkan Anda dengan Sang Pencipta sehingga Anda dapat memenuhi takdir Anda dan melakukan pekerjaan yang membuat Anda dilahirkan. (Ditulis oleh: Dr. Myles Munroe)

Sang Raja & 10 Ekor Anjing Ganas

Standard

Alkisah ada seorang raja memiliki 10 ekor anjing ganas yang dipelihara untuk digunakan menghukum orang-orang bersalah. Jika sang Raja kurang berkenan, maka orang yang bersalah tersebut akan dilempar ke dalam kandang agar dicabik mati oleh anjing-anjing ganas itu. Hingga suatu hari, ada seorang menteri yang tidak setuju dengan beberapa keputusan yang dibuat sang Raja. Menteri ini berulang kali mencoba memberi masukan kepada sang Raja dengan baik-baik, tetapi sang Raja malah menjadi murka dan memerintahkan agar sang menteri segera dimasukkan ke dalam kandang anjing yang ganas tersebut. 

Menteri tersebut berkata,

“Paduka Raja, saya telah mengabdi kepadamu dengan sangat baik, tetapi sang Paduka tega menghukum saya sampai seperti ini. Atas pertimbangan pengabdian, mohon dipertimbangkan agar saya diberi penundaan waktu hukuman hanya 10 hari saja..”

Sang Raja pun mengabulkannya. Sang menteri bergegas menuju kandang anjing tersebut dan meminta izin kepada rekan penjaga untuk mengurus anjing-anjingnya. Ketika ditanya untuk apa? Sang menteri hanya menjawab,

“Setelah 10 hari nanti engkau akan mengetahui apa yang saya lakukan..”

Selama 10 hari, sang menteri berusaha mendekati, memelihara, memberi makan bahkan akhirnya bisa memandikan anjing-anjing tersebut hingga menjadi sangat jinak kepadanya. Hingga tiba waktu eksekusi yang disaksikan sang Raja sendiri, dimasukkanlah sang menteri ke dalam kandang anjing yang ganas tersebut. Tetapi apa yang terjadi? Sang Raja malah terkejut karena melihat anjing-anjing itu justru menjadi jinak dan mengajak bermain sang menteri.

Maka sang Raja bertanya apa yang telah dilakukan menteri pada anjing-anjing tersebut? Maka jawab sang menteri,

“Saya telah mengabdi pada anjing-anjing ganas ini selama 10 hari dan mereka tidak melupakan jasaku..”

Terharulah Sang Raja dan meleleh airmatanya, lalu dibebaskanlah sang menteri dari hukuman yang ia terima itu.

Cerita Moral: Janganlah kita mengingkari dan melupakan setiap kebaikan yang telah kita terima, dari orang-orang yang sebenarnya sangat mengasihi hidup kita. Jangan dengan mudahnya kita menghapus setiap kenangan yang telah terukir dan persahabatan yang terjalin begitu lama, hanya karena beberapa hal yang kurang disukai atau karena adanya perbedaan pendapat yang sebenarnya wajar terjadi dalam sebuah hubungan. 

“Kalau ada seorang teman berbuat salah, maka saya akan menulis kesalahannya pada pasir di tepi pantai. Agar ketika ombak laut datang menyapu pasir tersebut, kesalahan teman saya ikut hilang terbawa arus ke lautan bebas. Bila teman saya berbuat kebaikan, maka saya akan mengukirnya di sebuah batu besar. Agar kelak ketika saya kembali ke jalan itu, saya akan selalu mengingat setiap kebaikan yang pernah dilakukan teman saya tersebut.”

Disadur dari berbagai sumber..

Big God bless you 😊

Hope is (not) for Suckers

Standard

Walau berusaha untuk tidak terkejut dengan hal yang saya lihat akhir-akhir ini, saya tetap dikejutkan oleh tulisan kaos seorang wanita yang berjalan melewati saya di sebuah pertokoan. Huruf-huruf tebal itu bertuliskan:

Hope is for Suckers

(Pengharapan itu untuk Pecundang)

Tentu saja, sikap naif dan terlalu mudah percaya merupakan sikap bodoh serta berbahaya. Optimisme yang tidak berdasar dapat secara tragis berujung pada kekecewaan dan sakit hati. Meski demikian, sikap diri yang meniadakan pengharapan adalah cara pandang menyedihkan dan melecehkan hidup. 

Pengharapan iman itu unik, karena merupakan sebuah bentuk kepercayaan yang teguh kepada Allah dan pada apa yang sedang dikerjakan-Nya di tengah dunia dan di dalam hidup kita. Penulis kitab Ibrani menegaskan pentingnya pengharapan..

“Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.” (Ibrani 10:23).

Memiliki pengharapan iman bukanlah sikap bodoh, karena pengharapan memiliki dasar yang kuat. Kita memegang teguh pengharapan yang telah kita terima dalam Kristus, karena Allah kita adalah Allah yang setia. Di dalam Dia, kita dapat mempercayakan segala yang akan kita hadapi. Pengharapan kita dilandaskan pada sifat Allah yang dapat dipercaya, yang mengasihi kita dengan kasih tak berkesudahan. Jadi, tulisan di kaos tersebut tidaklah benar. 

Pengharapan bukanlah untuk pecundang, tetapi untuk Anda dan saya. Pengharapan yang berlandaskan pada Allah, tidak akan runtuh oleh berbagai goncangan hidup. (Disadur dari sumber Renungan Harian).

Have a blessed Sunday all,

Big God bless you 😊

Kisah Eksekutif Muda

Standard

Dalam suatu perjalanan kereta ekonomi non-AC yang lumayan panas, ada seorang eksekutif muda dengan jas elegan berdiri bersesak-sesakkan dengan penumpang lain. Sesaat kemudian, ia membuka tablet Androidnya. Lebih besar tentu dibanding ukuran HP pada umumnya. Pada saat itu memang dia sedang ada chat penting dengan para donatur. Chat tentang dana untuk membantu orang-orang yang mengalami musibah kebanjiran. Tetapi semua penumpang meliriknya. Apa yang ada dalam benak mereka?

• Seorang nenek membatin, “Dasar anak muda zaman sekarang. Kaya sedikit saja langsung pamer. Naik kereta ekonomi saja berlagak pamer.”

• Seorang ibu membatin, “Mudah-mudahan suami saya tidak norak sepertinya. Norak di kelas ekonomi bukanlah hal pantas.”

• Seorang gadis ABG membatin, “Keren sih keren, tapi ngga banget deh sama gayanya. Kenapa ngga naik kereta yang ada AC-nya saja kalau mau pamer bebegituan?”

• Seorang pengusaha membatin, “Sepertinya dia baru mengenal kekayaan. Atau mungkin baru saja mendapat warisan. Dia belum pernah merasakan pahitnya kehidupan. Kalau sudah pernah, pastinya tidak akan pamer dengan sembarangan barang seperti itu di kelas ekonomi. Kenapa ngga naik kereta yang ada AC-nya sih?”

• Seorang tokoh agama membatin, “Andai dia memahami lebih nilai yang terkandung dalam agama, tentu tidak akan bertindak sesombong itu. Dasar pamer.”

• Seorang pelajar membatin, “Gue tau lo kaya. Tapi plis deh, lo ga perlu pamer segitu kale ke gua. Gua tuh ga butuh style lo. Kalo lo emang pengen diakuin, lo bisa out dari sini, terus naik kereta AC.. illfeel gue.”

• Seorang tunawisma membatin, “Orang ini terlalu sombong, ingin pamer di depan rakyat kecil.”

Eksekutif muda tersebut menyimpan kembali tabletnya di dalam tas sembari membatin, “Syukurlah, akhirnya para donatur bersedia membantu. Ini benar-benar kabar baik sekali.” Lalu ia melihat di dalam kantong bajunya, ada secarik tiket kereta ekonomi.. “Tadi sempat bertukar tiket dengan seorang nenek yang mau naik kereta sesak ini. Tidak tega saya, biarlah dia yang naik kereta AC itu. Mudah-mudahan membawa manfaat yang baik bagi nenek tersebut.”

Begitu berbahayanya penghakiman. Sebuah kebaikan dan tindakan kasih yang tulus dapat berubah menjadi kejahatan, hanya karena kita memiliki sudut pandang / persepsi yang berbeda terhadap orang lain. Marilah tetap menjaga persepsi kita dengan baik dan benar. Janganlah kita menilai seseorang hanya dari sudut pandang kita yang terbatas, atau karena kita tidak suka dengannya karena pendapatnya berbeda dengan pendapat yang kita miliki. 

Sebab pada akhirnya kita akan hidup dalam penyesalan karena telah kehilangan yang terbaik. Kehilangan orang-orang yang sesungguhnya, sangat menyayangi hidup kita. Happy weekend all, Big God bless you 😊

Gembok Cinta

Standard

“Gembok Cinta” adalah suatu fenomena yang sedang marak. Ribuan orang yang tengah jatuh cinta telah memasang gembok-gembok cinta ini pada banyak jembatan, pintu gerbang, dan pagar di seluruh dunia, termasul Perancis, Tiongkok, Austria, Republik Ceko, Serbia, Spanyol, Meksiko, Irlandia Utara. Para pasangan mengukir nama mereka pada sebuah gembok dan kemudian menguncikannya di tempat-tempat umum sebagai lambang cinta mereka yang abadi. 

Pihak berwajib di sejumlah tempat pemasangan gembok tersebut tidak menyetujui tindakan mereka karena mengkhawatirkan bahaya yang mungkin terjadi apabila terlalu banyak gembok yang dikaitkan. Sebagian orang menganggap tindakan mereka itu merusak, sementara yang lain melihatnya sebagai seni yang indah dan gambaran dari cinta yang penuh komitmen. 

Tuhan menunjukkan pada kita “kasih abadi” yang sejati secara terbuka di tempat umum. Dia menyatakan kasih-Nya di atas kayu salib, saat Dia menyerahkan nyawa-Nya demi pengampunan dosa manusia. Dan Dia terus menunjukkan kasih-Nya kepada kita dari hari ke hari. Keselamatan bukanlah semata-mata sebuah janji bahwa kita akan menikmati kekekalan bersama Allah, tetapi juga merupakan pengalaman menerima pengampunan, jaminan, pemeliharaan, dan anugerah dalam hubungan kita dengan-Nya setiap hari.. (Disadur dari sumber Renungan Harian).